Rabu, 18 Oktober 2017

Cara sederhana menghadapi stress

CARA SEDERHANA MENGHADAPI STRESS
            Stress , pasti semua orang pernah mengalaminya. Seringkali ada beberapa hal atau kejadian yang membuat diri anda merasakan stress, gelisah atau harap harap cemas dari suatu kejadian tersebut. Bukan tidak mungkin beberapa kejadian membuat diri anda merasa ingin lari dari suatu permasalahan tersebut. Nah bagaimana sih cara menghadapi stress?
Cara sederhana nya dengan membangun Sebuah rasa kedamaian dalam diri anda. Sebenarnya diri anda lah yang dapat mengendalikan sepenuhnya dengan cara duduk ditempat nyaman dan rasakan suasana senyaman mungkin sehingga anda berada dikeadaaan Alpha. Alpha adalah suatu keadaan yang merupakan keadaan rileks .Keadaan alpha dapat dilakukan agar melenyapkan stress.
Berikut ini akan saya sajikan cara Membuat tempat kedamaian anda:
Membangun tempat kedamaian anda dengan membayangkan dan rasakan
            Caranya adalah dengan membayangkan tempat yang indah dalam keadaan Alpha dan rasakan betapa rileksnya anda. Dalam keadaan ini anda diharuskan untuk memikirkan  tempat yang anda sukai dan rasakan hawa sekitarnya. Bayangkan suasana sekitar semirip mungkin.
Diskusi tentang tempat kedamaian
            Dalam diri sendiri menciptakan suasana kedamaian senaman mungkin
Diskusi lanjutan
            Yakinkan pada diri anda berada pada tempat ternyaman dan bayangkan semua masalah anda ditempelkan pada sesuatu yang bisa membawa pergi masalah tersebut.
Disukusi lagi
            Dengan pengulangan membayangkan tempat kedamaian secara terus menerus akan lebih cepat anda memasuki tempat kedamaian tersebut.
            Nah itu dia cara sederhana menghadapi stress,  yang dibutuhkan oleh anda hanya sebuah kereleksasian dan diri dan jangan cemas. Karena itu semua yang mengendalikan hanya pada diri anda.

KEJENUHAN BELAJAR PADA SISWA



Kejenuhan Belajar pada Siswa
Dalam Proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Pendidikan merupakan salah satu hal yang paling penting dalan memajukan negara. Menurut undang- undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional atau bisa disingkat Sisdiknas dalam pasal 1, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, mengembangkan segala potensi yang dimiliki peserta didik melalui proses pembelajaran.  Belajar merupakan proses manusia untuk mencapai berbagai macam kompetensi, keterampilan, dan sikap. Belajar dimulai sejak manusia lahir sampai akhir hayat. Kemampuan manusia untuk belajar merupakan karakteristik penting yang membedakan manusia dengan makhluk hidup lainnya.
Proses belajar merupakan unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan. Ini berarti, bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu amat bergantung pada proses belajar yang dialami siswa baik ketika ia berada disekolah maupun dilingkungan rumah atau keluarga nya sendiri. Proses belajar yang efektif apabila dengan usaha belajar tertentu memberikan prestasi belajar tinggi. Jika siswa memiliki rasa kejenuhan terhadap belajar maka proses belajar tidak akan efektif.
Banyak orang yang belajar dengan susah payah, tetapi tidak mendapatkan hasil apa-apa hanya kegagalan yang ditemui. Penyebabnya tidak lain karena Kejenuhan dalam proses belajar yang terdapat dalam individu. Kejenuhan merupakan masalah kesulitan belajar. Kejenuhan yang dialami siswa membuat pemasukan materi menjadi terhambat hal ini akan sia sia bilamana materi yang diterima tidak ditangkap oleh pelajar karena mempunyai rasa kejenuhan  itu tersendiri.
Sering kita menemukan kejenuhan belajar yang terdapat pada beberapa siswa yang menyebabkan hambatan dalam belajar. Ia sulit meraih prestasi dasar di sekolah, padahal telah mengikuti pelajaran dengan sungguh-sungguh. Bahkan ditambah dengan pelajaran tambahan di rumah, tetapi hasilnya tetap kurang memuaskan. Sehingga siswa terkesan lambat melakukan tugas, yang berhubungan dengan kegiatan belajar. Mereka tampak malas, mudah putus asa, acuh tak acuh, jenuh dan bosan. Terkadang disertai sifat menentang orang tua, guru, atau siapa saja yang yang mengarahkan mereka untuk belajar. Mereka juga sering menunjukkan sikap pemurung, mudah tersinggung. Bahkan tak jarang dari mereka yang bersikap menyimpang seperti tidak betah didalam kelas, membolos, melalaikan tugas dan mogok untuk belajar. Dalam Tugas mata kuliah Metodelogi Penelitian saya  pernah menannyakan kepada guru Bimbingan dan Konseling terkait permasalahan kejenuhan belajar di SMAN 1 Kabupaten Tangerang hal negatif dalam Kejenuhan Belajar yang terdapat pada siswa adalah salah pengambilan penjurusan yang membuat perserta didik tidak nyaman dalam mengikuti pelajaran kemudian penyebab lain adalah masalah pribadi sosial anak yang tidak bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan hal tersebut dapat membuat anak merasa jenuh dalam mengikuti pelajaran disekolah.
            Beberapa alternatif dalam menghadapi permasalahan kejenuhan dalam proses belajar pada siswa adalah Mendorong guru untuk menggunakan strategi dan media pembelajaran yang bervariasi sehingga tidak menimbulkan kejenuhan dalam belajar, Melakukan istirahat sejenak dan menganjurkan siswa untuk menkonsumsi makanan dan minuman yang bergizi dengan takaran cukup, Memberikan motivasi dan stimulasi baru agar siswa merasa terdorong untuk belajar lebih giat dari pada sebelumnya, dan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan kreatif. kemudian Peran guru BK disekolah dalam menghadapai situasi tersebut adalah dengan melakukan Bimbingan kelompok. Bimbingan kelompok ini berguna untuk mengkolodasi siswa dan berusaha mengemukakan apa penyebab perasalahan yang terjadi. Dengan bimbingan kelompok diharapkan dapat membantu siswa sekaligus dalam memecahkan masalah kejenuhan belajar, karena tujuan layanan bimbingan kelompok bertujuan untuk pengembangan kemampuan bersosialisasi dan mewujudkan tingkah laku yang lebih efektif.



Daftar Pustaka
UU
guru BK

Minggu, 08 Oktober 2017

Apa itu guru Bimbingan dan Konseling?



Apasih Guru BK itu?

Guru BK, hmmm.. pasti yang dilintas pikiran kalian adalah guru yang menyeramkan? Guru yang sukannya marah marah? Guru yang suka berceramah didepan anak anak? Guru yang selalu membawa tongkat tiap pagi hari didepan gerbang sekolah? Eitssss, jangan menjudgment guru BK seperti itu ya.. Guru BK atau yang dikenal guru  Bimbingan dan Konseling sejati nya tidak hanya mengurusi anak anak yang nakal saja yah. Guru Bimbingan dan Konseling itu tugasnya memantau perserta didik dalam proses perkembangan. Guru Bimbingan dan Konseling disekolah sebenarnya tidak seseram yang kalian bayangkan.

Siapa yang dulunya pernah masuk Ruang BK?

Duh, pasti dibenak kalian setiap teman yang memasuki ruangan BK itu pasti sedang bermasalah. Ah yang seperti ini nih yang harus di buang jauh jauh presepsi nya. Guru BK tidak menangani anak bermasalah saja kok. Guru BK membantu menyadarkan Perilaku atau sikap perserta didik agar kembali ke jalan yang benar J. Guru Bimbingan dan Konseling juga Membantu siswa dalam pemilihan karir kedepannya. So, guru Bimbingan dan Konseling tidak Seseram yang kalian bayangkan kok.

Lantas siapakah dia yang suka ngomel ngomel didepan anak anak, yang suka razia seragam, yang suka bla...bla....

Ah Mungkin itu Guru Bimbingan dan Konseling Tradisional. Guru Bimbingan dan Konseling yang Modern tidak memiliki kepribadian seperti itu kok. Guru Bimbingan dan Konseling dilatih untuk menjadi persuasif, menyenangkan dan memiliki sikap empati terhadap anak murid. Ini sudah dibentuk dalam proses perkuliahan berlangsung. Dalam kenyataan dilapangan, tidak sedikit para siswa yang tidak mau datang ke ruang Bimbingan dan Konseling, bukan karena guru pembimbingnya kurang keilmuannya dalam bidang bimbingan, tetapi karena mereka memilik kesan bahwa pembimbing tersebut bersifat judes atau kurang ramah.
                Nah dalam menepis kesan Guru BK musuh Siswa, Menurut Cavanagh (1982) Mengemukakan bahwa kualitas Pribadi Konselor ditandai dengan beberapa karakteristik sebagai berikut:
a.       Pemahaman diri
Sebagai guru BK atau yang bisa kita sebut Konselor sudah sepatutnya memahami diri sendiri terlebih dahulu, nah dari sini konselor dapat memahami muridnya.
b.      Kompeten
Yang dimaksud kompeten disini adalah bahwa konselor itu memiliki kualitas fisik, intelektual, emosional, sosial dan moral sebagai pribadi yang berguna. Kompetensi sangat penting bagi konselor karena diperlukan untuk mencapai kehidupan yang efektif dan bahagia. Hal ini juga berperan untuk mengajar kompetensi kompetensi tersebut kepada klien.
c.       Kesehatan Psikologis
Konselor yang sehat psikologisnya akan mendasari pemahaman terhadap perilaku dan keterampilannya.
d.      Dapat dipercaya
Hal ini sangat jelas konselor harus mempunyai sikap tersebut agar membangun repport atau hubungan yang baik terhadap muridnya
e.      Jujur
Guru Bimbingan dan Konseling harus bersikap transparan atau terbuka, autentik dan asli. Karena sikap kejujuran daari Guru Bimbingan dan Konseling dapat memberikan umpan balik secara objektif kepada klien.
f.        Kekuatan
Jelas lah jika ada klien yang curhat kepada guru BK jika guru BK nya rapuh bagaimana ingin menguatkan murid yang  terkena masalah.
g.       Bersikap Hangat
Nah guru Bimbingan dan Koseling diwajibkan pembawaaanya yang ramah, penuh perhatian dan memberikan kasih sayang. Hal ini agar menepis presepsi orang orang dalam menjudgment guru BK itu Horor.
h.      Actives Responsiveness
Keterlibatan onselor dalam proses konseling bersifat dinamis, tidak pasif. Melalui respon yang aktif, konselor dapat mengkomunikasikan perhatian dirinya terhadap kebutuhan murid.
i.         Sabar
Melalui kesabaran guru Bimbingan dan Kosneling dalam proses konseling dapat membantu klien untuk mengembangkan dirinya secara alami.
j.        Kepekaan
Kualitas ini berati guru Bimbingan dan Konseling menyadari tentang adanya dinamika psikologis yang tersembunyi atau sifat sifat mudah tersinggung, baik pada perkataan diri klien maupun dirinya sendiri .
k.       Kesadaran Holistik
Guru Bimbingan dan Konseling dalam memahami murid secara utuh dan tidak mendekatinya secara serpihan.

                Nah itu dia 11 karakteristik yang seharusnya sudah ada dalam kepribadian guru Bimbingan dan konseling atau yang disebut Konselor. Jadi apakah kalian masih menganggap guru Bimbingan dan Konseling itu Horor?

RESUME BAB 6

 AKSIOLOGI PAULO FREIRE Pada pembahasan kali ini saya akan meresume buku Struktur Fundamental Pedagogik karya Dr. Dharma Kseuma, M.Pd. ...