Senin, 11 Desember 2017

RESUME BAB 6



 AKSIOLOGI PAULO FREIRE
Pada pembahasan kali ini saya akan meresume buku Struktur Fundamental Pedagogik karya Dr. Dharma Kseuma, M.Pd. dan Teguh Ibrahim, S.Pd. disini membahas proses pendidikan Paulo Freire.
Pada dasarnya isi pendidikan tentu berkaitan dengan kurikulum yaitu seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaraan serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pembelajaran untuk mencapai tujuan program pendidikan tertentu. Dalam standar ini yang dimaksud tujuan adalah kompetensi attau learning outcomes, isi dan bahan pelajaran adalah bahan kajian cara adalah metode pembelajaran dan cara penilaian dan kegiatan pembelajaran adalah implementasi dari semua komponen diatas. (Permen no. 22 tahun 2006 tentang standar isi). Sedangkan dalam kajian Freise isi pendidikan lebih terkait dengan learning outcomes, yaituu merupakan pencapaian anatara tujuan pendidikan. Isi pendidikan sebagaiaman dianjurkan dan praktikan Freire, terdiri atas iptek dan nilai nilai, iptek sebagai produk dan sebagai proses, dan nilai nilai sebagaiamana terkandung dalam konteks realitas sosl tempat berlakehidupan.
Memang freire sendiri tidak berbicara khusus tentang nilai nilai sebagai isi pendidikan. Tetapi ia menyatakan bahwa pendidikan itu selalu politis, selalu memihak, tidak netral. “Netral” adalah kata demham selubung untuk menopengi realitas bahwa aku hanya menonton realitas dan mendukungnya. Pendidikan bagi Freire adalah saran agar manusia melalkukan intervensi kritis terhadap realitas. Nilai nilai yang paling sentral bagi freire sebagai isi pendidikan adalah humanisasi.
Beberapa pemikiran Fundamental Freire tentang isi pendidikan penulis jabarkan sebagai berikut:
a.       Teks yang mengandung the reason of being
b.      Teks dengan tema tema zaman
c.       Konteks kurikulum
d.      Iptek yang memiliki proses daur daur epstemologi

Isi pendidikan tidak hanya to itu saja. Perserta didik sebagai manusia sudah memiliki kebudayaan sendiri sebelum ia masuk ke ruang kelas, ia punya cara yang berbeda dan unik untuk belajar. maka dari itu kurikulum harus berdasarkan pada budaya perserta didik. Pengargaan budaya tanpa self depreciation perserta didik dianggap tidak rusah harga dirinya dan merasa bangga . manusia harus hidup dengan jati dirinya. Tetapi ini tidak berati bahwa pendidik harus menerima mentah mentah semua budaya yang dibawa si terdidik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RESUME BAB 6

 AKSIOLOGI PAULO FREIRE Pada pembahasan kali ini saya akan meresume buku Struktur Fundamental Pedagogik karya Dr. Dharma Kseuma, M.Pd. ...