Kejenuhan Belajar pada Siswa
Dalam
Proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling
pokok. Pendidikan merupakan salah satu hal yang paling penting dalan memajukan
negara. Menurut undang- undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional atau bisa disingkat Sisdiknas dalam pasal 1, pendidikan adalah usaha
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
mengembangkan segala potensi yang dimiliki peserta didik melalui proses
pembelajaran. Belajar merupakan proses
manusia untuk mencapai berbagai macam kompetensi, keterampilan, dan sikap.
Belajar dimulai sejak manusia lahir sampai akhir hayat. Kemampuan manusia untuk
belajar merupakan karakteristik penting yang membedakan manusia dengan makhluk
hidup lainnya.
Proses
belajar merupakan unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap
jenis dan jenjang pendidikan. Ini berarti, bahwa berhasil atau gagalnya
pencapaian tujuan pendidikan itu amat bergantung pada proses belajar yang
dialami siswa baik ketika ia berada disekolah maupun dilingkungan rumah atau
keluarga nya sendiri. Proses belajar yang efektif apabila dengan usaha belajar
tertentu memberikan prestasi belajar tinggi. Jika siswa memiliki rasa kejenuhan
terhadap belajar maka proses belajar tidak akan efektif.
Banyak orang yang belajar dengan susah payah, tetapi
tidak mendapatkan hasil apa-apa hanya kegagalan yang ditemui. Penyebabnya tidak
lain karena Kejenuhan dalam proses belajar yang terdapat dalam individu.
Kejenuhan merupakan masalah kesulitan belajar. Kejenuhan yang dialami siswa
membuat pemasukan materi menjadi terhambat hal ini akan sia sia bilamana materi
yang diterima tidak ditangkap oleh pelajar karena mempunyai rasa kejenuhan itu tersendiri.
Sering kita menemukan kejenuhan belajar yang
terdapat pada beberapa siswa yang menyebabkan hambatan dalam belajar. Ia sulit
meraih prestasi dasar di sekolah, padahal telah mengikuti pelajaran dengan
sungguh-sungguh. Bahkan ditambah dengan pelajaran tambahan di rumah, tetapi
hasilnya tetap kurang memuaskan. Sehingga siswa terkesan lambat melakukan
tugas, yang berhubungan dengan kegiatan belajar. Mereka tampak malas, mudah
putus asa, acuh tak acuh, jenuh dan bosan. Terkadang disertai sifat menentang
orang tua, guru, atau siapa saja yang yang mengarahkan mereka untuk belajar.
Mereka juga sering menunjukkan sikap pemurung, mudah tersinggung. Bahkan tak
jarang dari mereka yang bersikap menyimpang seperti tidak betah didalam kelas, membolos,
melalaikan tugas dan mogok untuk belajar. Dalam Tugas mata kuliah Metodelogi Penelitian saya pernah
menannyakan kepada guru Bimbingan dan Konseling terkait permasalahan kejenuhan
belajar di SMAN 1 Kabupaten Tangerang hal negatif dalam Kejenuhan Belajar yang
terdapat pada siswa adalah salah pengambilan penjurusan yang membuat perserta
didik tidak nyaman dalam mengikuti pelajaran kemudian penyebab lain adalah
masalah pribadi sosial anak yang tidak bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan
hal tersebut dapat membuat anak merasa jenuh dalam mengikuti pelajaran
disekolah.
Beberapa alternatif dalam menghadapi
permasalahan kejenuhan dalam proses belajar pada siswa adalah Mendorong guru
untuk menggunakan strategi dan media pembelajaran yang
bervariasi sehingga tidak menimbulkan kejenuhan dalam belajar, Melakukan
istirahat sejenak dan menganjurkan siswa untuk menkonsumsi makanan dan minuman
yang bergizi dengan takaran cukup, Memberikan motivasi dan stimulasi baru agar
siswa merasa terdorong untuk belajar lebih giat dari pada sebelumnya, dan
menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan kreatif. kemudian Peran guru BK
disekolah dalam menghadapai situasi tersebut adalah dengan melakukan Bimbingan
kelompok. Bimbingan kelompok ini berguna untuk mengkolodasi siswa dan berusaha
mengemukakan apa penyebab perasalahan yang terjadi. Dengan bimbingan kelompok diharapkan
dapat membantu siswa sekaligus dalam memecahkan masalah kejenuhan belajar,
karena tujuan layanan bimbingan kelompok bertujuan untuk pengembangan kemampuan
bersosialisasi dan mewujudkan tingkah laku yang lebih efektif.
Daftar Pustaka
UU
guru BK
Tidak ada komentar:
Posting Komentar