Rabu, 18 Oktober 2017

KEJENUHAN BELAJAR PADA SISWA



Kejenuhan Belajar pada Siswa
Dalam Proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Pendidikan merupakan salah satu hal yang paling penting dalan memajukan negara. Menurut undang- undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional atau bisa disingkat Sisdiknas dalam pasal 1, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, mengembangkan segala potensi yang dimiliki peserta didik melalui proses pembelajaran.  Belajar merupakan proses manusia untuk mencapai berbagai macam kompetensi, keterampilan, dan sikap. Belajar dimulai sejak manusia lahir sampai akhir hayat. Kemampuan manusia untuk belajar merupakan karakteristik penting yang membedakan manusia dengan makhluk hidup lainnya.
Proses belajar merupakan unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan. Ini berarti, bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu amat bergantung pada proses belajar yang dialami siswa baik ketika ia berada disekolah maupun dilingkungan rumah atau keluarga nya sendiri. Proses belajar yang efektif apabila dengan usaha belajar tertentu memberikan prestasi belajar tinggi. Jika siswa memiliki rasa kejenuhan terhadap belajar maka proses belajar tidak akan efektif.
Banyak orang yang belajar dengan susah payah, tetapi tidak mendapatkan hasil apa-apa hanya kegagalan yang ditemui. Penyebabnya tidak lain karena Kejenuhan dalam proses belajar yang terdapat dalam individu. Kejenuhan merupakan masalah kesulitan belajar. Kejenuhan yang dialami siswa membuat pemasukan materi menjadi terhambat hal ini akan sia sia bilamana materi yang diterima tidak ditangkap oleh pelajar karena mempunyai rasa kejenuhan  itu tersendiri.
Sering kita menemukan kejenuhan belajar yang terdapat pada beberapa siswa yang menyebabkan hambatan dalam belajar. Ia sulit meraih prestasi dasar di sekolah, padahal telah mengikuti pelajaran dengan sungguh-sungguh. Bahkan ditambah dengan pelajaran tambahan di rumah, tetapi hasilnya tetap kurang memuaskan. Sehingga siswa terkesan lambat melakukan tugas, yang berhubungan dengan kegiatan belajar. Mereka tampak malas, mudah putus asa, acuh tak acuh, jenuh dan bosan. Terkadang disertai sifat menentang orang tua, guru, atau siapa saja yang yang mengarahkan mereka untuk belajar. Mereka juga sering menunjukkan sikap pemurung, mudah tersinggung. Bahkan tak jarang dari mereka yang bersikap menyimpang seperti tidak betah didalam kelas, membolos, melalaikan tugas dan mogok untuk belajar. Dalam Tugas mata kuliah Metodelogi Penelitian saya  pernah menannyakan kepada guru Bimbingan dan Konseling terkait permasalahan kejenuhan belajar di SMAN 1 Kabupaten Tangerang hal negatif dalam Kejenuhan Belajar yang terdapat pada siswa adalah salah pengambilan penjurusan yang membuat perserta didik tidak nyaman dalam mengikuti pelajaran kemudian penyebab lain adalah masalah pribadi sosial anak yang tidak bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan hal tersebut dapat membuat anak merasa jenuh dalam mengikuti pelajaran disekolah.
            Beberapa alternatif dalam menghadapi permasalahan kejenuhan dalam proses belajar pada siswa adalah Mendorong guru untuk menggunakan strategi dan media pembelajaran yang bervariasi sehingga tidak menimbulkan kejenuhan dalam belajar, Melakukan istirahat sejenak dan menganjurkan siswa untuk menkonsumsi makanan dan minuman yang bergizi dengan takaran cukup, Memberikan motivasi dan stimulasi baru agar siswa merasa terdorong untuk belajar lebih giat dari pada sebelumnya, dan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan kreatif. kemudian Peran guru BK disekolah dalam menghadapai situasi tersebut adalah dengan melakukan Bimbingan kelompok. Bimbingan kelompok ini berguna untuk mengkolodasi siswa dan berusaha mengemukakan apa penyebab perasalahan yang terjadi. Dengan bimbingan kelompok diharapkan dapat membantu siswa sekaligus dalam memecahkan masalah kejenuhan belajar, karena tujuan layanan bimbingan kelompok bertujuan untuk pengembangan kemampuan bersosialisasi dan mewujudkan tingkah laku yang lebih efektif.



Daftar Pustaka
UU
guru BK

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RESUME BAB 6

 AKSIOLOGI PAULO FREIRE Pada pembahasan kali ini saya akan meresume buku Struktur Fundamental Pedagogik karya Dr. Dharma Kseuma, M.Pd. ...