Minggu, 19 November 2017

Guru Bimbingan dan Konseling dengan Psikologi?






Apa yang kamu ketahui dari Guru Bimbingan dan Konseling (BK) atau yang bisa disebut Konselor dengan Psikologi? Apakah kedua hal tersebut sama atau berbeda?  Menurut mu apakah guru BK dapat dari lulusan sarjana  Psikologi ataupun sebaliknya? Bukan kah tugas nya sama sama meng konseling individu?
Dari pertanyaan diatas, saya mencoba menjawab melalui artikel ini. Pada dasarnya guru Bimbingan dan Konseling dengan Psikologi berbeda. Sebelum lebih lanjut saya ingin menjabarkan tentang Psikologi. Psikologi terdiri beberapa cabang ilmu. Seperti hal nya profesi Dokter, Psikologi mempunyai keahlian cabang ilmu tersendiri yaitu,
ü  Psikologi biologikal membahas tentang mencoba menemukan hubungan proses biologis dan perilaku
ü  Psikologi ekspremental yaitu mempelajari bagaimana orang bereaksi terhadap stimulus sensorik
ü  Psikologi sosial mempelajari cara interaksi dengan orang lain
ü  Psikologi klinis terlibat dalam penerapan prinsip prinsip psikologi dan teapi gangguan
ü  Psikologi industri yaitu mempelajari hubungan manusia dengan mesin
ü  Psikologi pendidikan yaitu menyelsaikan masalah pendidikan sejak pra sekolah, hingga perguruan tinggi, setting kelas, sistem sekolah dan lain sebagaiannya.
Nah biasanya guru Bimbingan dan Konseling disamakan dengan Psikologi Pendidikan, padahal tugas guru Bimbingan dan Konseling berbeda dengan Psikologi. Dibawah ini akan saya jabarkan mengenai perbedaan tugas guru Bimbingan dan Konseling dengan Psikologi pendidikan.
Guru Bimbingan dan Konseling
Memiliki tugas dan tanggung jawab dalam pelaksanaan pembimbingan konseling terhadap peserta didik. Tugas seorang guru BK/Konselor terkait dengan pengembangan diri peserta didik yang sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, minat dan kepribadian peserta didik di lingkungan sekolah. Tugas-tugas guru BK dimaksudkan agar guru BK mengetahui mengenai tugas-tugasnya dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling.
Konselor atau guru Bimbingan dan konseling dapat membantu peserta didik dalam memahami bakat serta minatnya, memehami dan mengembangkan kemampuan berhubungan sosial, membantu siswa dalam mengembangkan kemampuan belajar untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah, konselor juga dapat membantu siswa dalam merencanakan karirnya. Konselor bergerak terutama dalam konseling di bidang pendidikan.
Psikologi Pendidikan
Sedangkan Psikolog pendidikan memiliki ruang lingkup kerja yang luas. Psikolog pendidikan menyelesaikan masalah pendidikan sejak pendidikan pra sekolah hingga perguruan tinggi, setting kelas, sistem sekolah, dan sebagainya. Dengan demikian, psikolog pendidikan memiliki peranan penting dalam mencari titik temu dengan tantangan pendidikan pada suatu bangsa. Dalam melakukan tugas sebagai psikolog pendidikan, assesment merupakan bagian dari pekerjaannya. Oleh karena itu dalam hal alat tes psikologi yang akan digunakan, psikolog pendidikan dapat menggunakan alat tes psikologis. Diagnosa yang digunakan oleh psikolog pendidikan adalah terkait dengan mengembangkan murid agar dapat lebih baik didalam mengikuti pendidikannya. Sarjana psikologi yang telah menjalani pendidikan profesi (berhak membuka praktek).
Intinya Psikologi Pendidikan mampu menyelesaikan masalah pendidikan sejak pendidikan pra sekolah hingga perguruan tinggi. Psikologi pendidikan mempunyai peranan penting dalam mencari titik temu dengan tantangan pendidikan pada suatu bangsa. Tugas psikologi pendidikan misalnya seperti melakukan assessment pada anak-anak pra sekolah di rumahnya atau di sebuah play group bisa juga melakukan assessment pada orang dewasa untuk melanjutkan ke perguruan tinggi.
Psikologi pendidikan dapat membantu sekolah secara keseluruhan, sehingga sekolah bisa menjadi lebih efektif dalam mendukung kebutuhan khusus dari murid dalam pendidikan, mengembangkan kebijakan lebih efektif dalam rangka meningkatkan kinerja dan kualitas sekolah. Efek terhadap anak didik meningkatkan atau mengembangkan kehidupan anak secara positif.
Pada intinya tugas guru Bimbingan dan Konseling sangatlah berbeda dengan Psikologi pendidikan.  Guru Bimbingan dan Konseling berfokus pada perkembangan individu sedangkan Psikologi pendidikan lebih menguasai sistem lembaga sekolahnyaitu sendiri. Itulah perbedaan guru Bimbingan dan konseling dengan Psikologi Penidikan. Sudah jelas bukan? Dari tugasnya saja sudah berbeda. Maka dari itu jangan samakan Guru Bimbingan dan Konseling dengan Psikologi pendidikan yah J sekian dari saya kali ini semoga setelah membaca artikel ini dapat menambah wawasan anda. See you on top guys..

Kognisi sosial dikalangan masyarakat




Apa yang kamu ketahui dengan Kognisi sosial? Kognisi adalah respon atau reaksi individu terhadap manusia dan benda yang terbentuk oleh bagaimana cara individu tersebut memandang keduanya (dunia kognitifnya). kesan tersebut mengenai dunia setiap individu merupakan dunia yang bersifat individual. Dua orang yang berbeda tidak mungkin hidup dalam dunia kognitif yang sama. Konsep utama dari teori kognisi sosial adalah pegertian tentang proses belajar dengan mengamati
Dari pemaparan diatas dapat saya simpulkan bahwa kognisi social terjadi secara otomatis, kognisi sosial adalah proses berfikir yang dilakukan seseorang untuk memahami dirinya sendiri dan orang lain. Bagaimana kita mempresepsikan dan menganalisa dari suatu reaksi suatu individu. Sederhananya dalam memahami kognisi sosial misalnya seperti upaya untuk menjelaskan orang yang baru saja bertemu, upaya untuk menjelaskan diri sendiri.
Kognisi sosial diperlukan ketika kita menilaian terhadap seseorang, kelompok, ataupun simbol-simbol tertentu. Mungkin anda pernah merasakan perasaan “kejengkelan” terhadap seseorang ketika sedang bertemunya, namun hal tesebut berbeda ketika sedang berhadapan dengan orang yang lainnya kita merasakan “kebahagiaan”. Perbedaan di kedua hal tersebut merupakan salah satu bentuk pengaruh dari kognisi sosial yang kita lakukan.
           

Perkembangan pendidikan individu dipengaruhi lingkungan keluarga








Perkembangan individu tidak terlepas dari pengaruh pendidikan dari lingkungan keluarga. Pendidikan keluarga adalah usaha sadar yang dilakukan orang tua, karena mereka pada umumnya merasa terpanggil (secara naluriah) untuk membimbing dan mengarahkan, pengendali dan pembimbing konservatif (mewariskan dan mempertahankan cita-citanya), dan progressive (membekali dan mengembangkan pengetahuan nilai dan ketrampilan bagi putra-putri mereka sehingga mampu menghadapi tantangan hidup di masa datang. Maksudnya  pengertian kelurga disini merupakan usaha sadar orang tua dalam mendidik individu untk dibekali ilmu pengetahuan dasar sehingga mampu menghadapi tantangan hidup dimasa datang.
            Keluarga terdiri dari dari Ayah, ibu dan anak. Selain itu juga ada kakek, nenek, adik/ipar, pembantu dan lain-lain. Meskipun Ibu merupakan anggota keluarga yang pertama dan paling berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak, namun pada akhirnyalah  seluruh anggota keluarga itu ikut berinteraksi  dengan anak.  Sehingga tumbuh kembang anak dapat dipengaruhi oleh keseluruhan situasi dan kondisi keluarganya.
            Penanaman pendidikan pada anak sejak dini juga penting dalam membangun karakternya. Misalnya saja, anak diajarkan mengaji atau diberiahu tentang aturan-aturan agama dan mulai belajar menerapkannya. Agar, saat ia remaja atau dewasa, sudah ada pengetahuan dan tertanam dalam dirinya perilaku apa saja yang baik dan benar. Sehingga orang tua tidak akan khawatir bila anaknya jauh dari mereka karena pribadinya sudah terbentuk sikap yang baik.
Lingkungan Keluarga memberikan pengaruh terhadap proses pendidikan pada Individu tersebut salah satunya adalah pemberian Motivasi dan keberhasilan studi salah satunya di pengaruhi oleh lingkungan keluarga, apakah orang tua terlalu mementingkan disiplin atau memberikan kebebasan dari pada disiplin, ternyata keserasian atau keseimbangan keduanya sangat di perlukan.
Seorang Ibu pada umumnya bertanggung jawab untuk mengasuh anak, oleh karena itu pengaruh hubungan antara ibu dan anak perlu mendapat perhatian, utamanya pengaruh pengawasan berlebihan terhadap perkembangan anak. Ibu dianggap sebagai model atau idola itu sangat penting, antara lain sebagai gambaran seorang individu dalam perkembangannya. Keikutsertaan keluarga itu dapat  pada tahap perencanaan, pemantauan dalam pelaksanaan, maupun dalam evaulasi dan pengembangan. Pada intinya keluarga ikut berkontribusi dengan perkembangan pendidikan suatu individu, karena keluarga lah yang paling dekat dengan individu itu sendiri.

PERANAN OLAHRAGA DALAM MENGURANGI STRES







Kehidupan di era modern yang ditunjang oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi ditambah pula oleh pengaruh iklan di TV dan media massa menyebabkan banyak perubahan gaya hidup di dalam masyarakat. Kecenderungan masyarakat maupun seseorang menuntut adanya standar penghasilan yang tinggi dan pola hidup konsumtif.
Pola hidup masyarakat modern sebagian besar hanya menonjolkan kepentingan pribadi dan rasa individualisme yang tinggi, sehingga tidak sedikit anggota masyarakat yang mengalami ketegangan batin yang memungkinkan dapat mengakibatkan stres. Setiap orang pasti pernah mengalami stres, baik disebabkan oleh hal-hal yang telah disebutkan di atas maupun faktoir yang lain, pekerjaan rumah tangga, ekonomi, pergaulan dll. Menurut Kelly (2009: 1) stres diperlukan oleh seseorang agar termotivasi untuk melakukan sesuatu yang lebih baik, tetapi kalau stresnya ringan dan masih bisa diatasi. Tetapi yang jadi permasalahan adalah bagaimana jika stress sudah mengganggu aktivitas sehari-hari, misalnya stres yang berkepanjangan, sulit tidur, rambut rontok, kehilangan nafsu makan, dan kurang percaya diri.
Solusinya adalah olahraga dalam mengurangi stres. Pada tulisan kali ini akan mebahasnya sesuai dengan materi Stress pada mata kuliah kesehatan Mental.
Pegertian Stres
bahwa stres adalah suatu tekanan yang tidak dapat diatasi oleh seseorang, sehingga menimbulkan masalah kesehatan dan perilaku. Tekanan bisa berasal dari diri sendiri maupun lingkungan atau orang lain. Tekanan dari diri sendiri (internal), misalnya: merasa gagal, tubuh yang tidak sempurna, kemiskinan, perkawinan yang tidak bahagia, dll. Tekanan dari lingkungan atau orang lain (eksternal), misalnya: sikap teman kerja yang tidak kooperatif, pekerjaan terlalu banyak, tempat tinggal yang tidak nyaman, dll.
Tanda-tanda Stres
1. Merasa: a. Bingung, cemas sedih. b. Sering merasa jengkel, marah, uring-uringan. c. Gelisah. d. Suasana hati yang cepat berubah. e. Tidak berdaya. f. Kehilangan minat atau kehilangan semangat.
2. Gejala fisik: a. Nafas memburu. b. Sakit kepala c. Otot tegang. d. Sembelit. e. Mencret, sariawan, atau gangguan kulit. f. Mulut dan kerongkongan kering. g. Sulit tidur atau tidur terlalu banyak. h. Letih tanpa sebab yang jelas.
3. Mengalami kesulitan dalam: a. Memusatkan perhatian/konsentrasi. b. Berpikir jernih. c. Mengambil keputusan.
4. Merasa kehilangan: a. Minat kerja. b. Minat terhadap hubungan dengan orang lain atau lebih suka menyendiri.
Cara Mengurangi Stres
Olahraga yang cukup dapat membantu mengurangi ketegangan anda. Berolahraga membantu anda lebih sehat, meningkatkan energi dan stamina anda, membuat pikiran lebih fresh, dan membuat tidur lebih pulas. Kalau anda belum rutin olahraga, saya sarankan mulai minggu ini, bisa dimulai dengan olahraga ringan, seperti jalan-jalan, lari pagi, atau naik sepeda keliling sekitar lingkungan rumah anda. Mereka yang secara fisik lebih aktif cenderung menyesuaikan diri lebih baik terhadap stres emosional dan mental serta lebih jarang menderita kelainan kepribadian, lebih kecilnya kecenderungan untuk menderita tukak (luka) lambung dan penyakitpenyakit lain yang berkaitan dengan stres mungkin juga karena kemampuan yang lebih baik untuk menyesuaikan diri terhadap stres psikis.
Selama ini yoga dan olahraga yang menyangkut meditasi lebih dipercaya bisa menenangkan pikiran. Tetapi jika anda sedang tak ingin menahan pose dalam waktu lama dan lebih ringan, berolahraga kardio dengan intensitas lebih tinggi. Disarankan untuk memilih olahraga renang, air bisa membantu kita menenangkan diri. Belum lagi, dengan renang tubuh jadi lebih lelah dan membantu kita untuk tertidur, yang merupakan hal penting untuk menanggulangi stres.
Pada intinya Olahraga sudah merupakan suatu kebutuhan hidup sehari-hari, seperti halnya makan. Olahraga yang dilakukan secara teratur dan terukur dapat menurunkan berat badan, mencegah penyakit, dan mengurangi stres. Disamping itu untuk mengurangi stres perlu diciptakan keseimbangan dalam hidupnya, baik pekerjaan, istirahat, makan, olahraga, dll.

WHO AM I?








Siapa saya? Apa yang kamu ketahui pada diri anda? apakah sudah memahami diri anda? Setiap manusia pasti berevolusi, ada dari yang tidak tahu menjadi tahu, tidak sadar menjadi sadar, tidak baik menjadi baik namun semua itu bisa juga sebaliknya. Itu semua tergantung dari diri sendiri maupun dari faktor sekitar seperti keluarga, teman dan lingkungan tempat tinggal. Setiap individu pasti mengenali sifat pribadi nya masing-masing. Sadar maupun tidak sadar pasti setidaknya kita lah yang paling tahu tentang diri sendiri. Bagaimana mengetahui kekuatan dan kelemahan dirinya, mengenal kebiasaan diri sendiri, menghadapi masalah dan menyelesaikan masalah. Kemudian mampu menerima dirinya sebagai suatu kenyataan. Dengan mengenal dirinya sendiri seseorang mampu memperbaiki kekurangan sehingga mempunyai konsep diri yang positif.
Konsep diri merupakan dasar dari seseorang untuk menilai pengalaman diri sendiri serta dasar untuk memperbaiki kekurangan dalam mencapai tujuan yang diharapkan. Konsep diri adalah seluruh presepsi tentang “aku” yang berhubungan dengan perasaan, keyakinan, nilai-nilai, kekurangan, kelebihan serta kemampuannya. Diharapkan jika individu mengenali siapa dirinya sendiri akan membantu menyelesaikan permasalahan yang ada pada diri individu tersebut. ketika anda sudah memahami diri anda sendiri, maka makin mudah anda dalam mengambil jalan keluar ketika ada permaslahan.
Sekian.

RESUME BAB 6

 AKSIOLOGI PAULO FREIRE Pada pembahasan kali ini saya akan meresume buku Struktur Fundamental Pedagogik karya Dr. Dharma Kseuma, M.Pd. ...