Minggu, 19 November 2017

Fenomena Stress pada wanita






Apakah anda perna mengalami stress? Siapa yang tidak pernah mengalami strees? Hampir semua orang tentu pernah merasakannya, meskipun berbeda tingkatannya. Stress merupakan suatu kondisi yang disebabkan adanya ketidaksesuaian antara situasi yang diinginkan dengan keadaan biolgis, psikologis atau sistem sosial individu tersebut. Pada artikel saya kali ini saya akan memaparkan fenomena stress khusunya dikalangan wanita.

            Penyebab stresor setiap individu umumnya berbeda beda. Stresor muncul akibat respon diri atas tuntunan hal itu timbulah stress dan jika hal ini tidak diperhatikan akan menyebabkan distressor dimana keadaan kesakitan yang dirasakan penderita baik fisik maupun psikologis.

            Banyak sekali macam-macam gangguan kesehatan mental. Gangguan penyakit kesehatan mental ini sangat banyak jenisnnya dari taraf ringan, sedang sampai yang gangguan kesehatan mental berat. Gangguan kesehatan mental sangat mengganggu kehidupan keseharian penderitanya, apalagi gangguan yang diderita juga cukup berat.

Stress merupakan suatu keadaan psikologis individu yang disebabkan oleh tuntutan-tuntutan yang terlalu banyak yang bersumber dari kondisi internal maupun lingkungan eksternal sehingga terancam kesejahteraanya.

Karakteristik peristiwa stress, Sumber stress dapat berbeda-beda pada masing-masing individu, dan biasanya tampil dalam betuk motif atau keinginan yang bertentangan. Berikut ini dikemukakan beberapa peristiwa yang merupakan sumber Stress. 1. Peristiwa Traumatik Yaitu, situasi bahaya ekstrim di luar rentang pengalaman manusia yang lazim. Contoh: bencana alam, bencana buatan manusia, kecelakaan yang mengerikan, penyerangan fisik. 2. Peristiwa yang tidak dapat dikendalikan Semakin besar peristiwa yang tidak dikendalikan terjadi, semakin besar pula kemungkinan stress yang ditimbulkan. Peristiwa besar yang tidak dapat dikendalikan misalnya, ditinggal orang yang dicintainya, terserang penyakit serius, dipecat dari jabatannya. Sedangkan peristiwa kecil yang tidak dapat dikendalikan misalnya, tidak mendapatkan maaf dari teman, terlambat tiba dalam suatu acara karena kemacetan lalu lintas, keberangkatan tertunda karena tiket pesawat habis. Alasan peristiwa yang tidak dapat dikendalikan menyebabkan stress karena, orang tersebut tidak mampu mengontrol terjadinya peristiwa itu. 3. Peristiwa yang tidak dapat diperkirakan Walaupun individu tidak dapat mengendalikan suatu peristiwa stress, tetapi stress biasanya dapat dikurangin apabila individu dapat memprediksikan munculnya peristiwa yang menyebabkan stress. Contoh: Seseorang yang mengetahui bahwa ia akan disuntik, mencoba mengalihkan perhatiannya untuk mengurangi stress. 4. Peristiwa yang melampaui batas-batas kemampuan Contohnya: saat menjelang ujian akhir semester, sebagian besar mahasiswa belajar berjam-jam lama dibandingkan saat lain. Aktivitas fisik dan intelektual yang berat ini dapat menimbulkan stress. Lebih-lebih apabila tingkat kesulitan ujian tersebut melewati batas-batas kemampuan mahasiswa. Stress juga dapat muncul dari factor internal yaitu konflik internal yang tidak terpecahkan, baik yang disadari maupun tidak disadari. Konflik terjadi apabila seorang individu harus memilih antara dua tujuan atau dua tindakan yang tidak sejalan. Contoh : anda ingin pergi menonton bersama pacar anda yang hanya enam bulan sekali pulang dan sekaligus merayakan ulang tahunnya, tetapi pada saat yang sama anda ditugaskan diluar kota untuk promosi jabatan. Kedua hal ini dapat menimbulkan stress.

Disini saya akan mencoba menganalisis fenomena stress dilingkungan sekitar seperti penyebab stress pada wanita karena ada Faktor biologis Dibandingkan dengan pria, wanita memiliki susunan genetika yang cenderung mudah terserang stress. Faktor psikologi Kebanyakan wanita adalah tipe pemikir keras. Mereka akan cenderung memikirkan suatu hal secara mendalam. Meskipun hal itu bertujuan positif untuk menanggulangi suatu masalah, terlalu banyak berpikir juga merupakan penyebab kuat mengapa wanita rentan mengalami stress. Selain itu, dibandingkan dengan pria, seorang wanita pasti lebih berdedikasi kepada komitmen, termasuk komitmen berhubungan. Kadang tanpa sadari, kita sering sekali memperumit suatu hal dalam hubungan yang sebenarnya sederhana. Itu juga menjadi alasan mengapa mudah stress.  Faktor sosial budaya Tidak bisa dipungkiri bahwa tugas menjadi seorang wanita adalah hal yang paling bisa membuat kita stress. Bagaimana tidak? Seorang wanita harus menangani banyak hal bersamaan seperti mengerjakan tugas kantor, mengurus rumah, mengurus suami, mengurus anak dan lain sebagainya.

Dampak yang dihasilkan stress pada wanita Dampak stres bagi individu adalah munculnya masalah-masalah yang berhubungan dengan kesehatan, dan psikologis. Pada tingkat stres yang berat, orang bisa menjadi depresi, kehilangan rasa percaya diri dan harga diri.

Cara mengatasi stress pada wanita, hanya ketika wanita menyadari gejala-gejala stress, maka mereka akan dapat menemukan cara mengatasi stress. Berikut adalah beberapa teknik yang efektif mengatasai stress: Pertama, Dukungan dari keluarga dan teman-teman secara signifikan membantu dalam manajmenen stress. Jika merasa kesepian, berbagilah masalah dengan orang-orang dekat.  Kedua, anda harus ingat bahwa stress muncul dalam kehidupan semua orang, dan untuk mengatasi stress, anda harus memiliki sikap positif.
ketiga, pola makan dan olahraga juga memainkan peran penting dalam mengatasi stress. Meditasi yoga juga popular untuk mengatasi stress. Keempat, kegiatan sederhana seperti menghabiskan waktu dengan keluarga, acara jalan-jalan bersama teman-teman atau pijat relaksasi dapat membantu dalam mengurangi stress dan ketegangan. Dan yang terakhir ketika anda dapat mengatasi stress di luar kendali dan tidak dapat menghilangkannya, carilah bantuan professional. Dengan cara ini, anda dapat mencegah gangguan kesehatan yang parah, yang dihasilkan stress.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RESUME BAB 6

 AKSIOLOGI PAULO FREIRE Pada pembahasan kali ini saya akan meresume buku Struktur Fundamental Pedagogik karya Dr. Dharma Kseuma, M.Pd. ...