Senin, 11 Desember 2017

RESUME Buku Filsafat Pengetahuan


PENDIDIKAN DAN LOGIKA BERPIKIR

Dalam buku Filsafat Pengetahuan karya Prof. Dr. Cecep Sumarna pendidikan Indonesia, berada dalam kebingunan akut. Pendidikan dianggap gagal dalam memainkan perannya. Kegagalan yang dimaksud terjadi karena rendahnya kualifikasi pendidik dan tenaga kependidikan.
Tujuan pendidikan nasional menurut UU Nomor 20 Tahun 2003 adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Dalam hal ini, terselip harapan bahwa dengan seseorang mengecap pendidikan, maka orang tersebut diharapkan mengalami perubahan, yaitu bertambah ilmunya, luas wawasannya, serta semakin baik intelektualitas dan moralnya. Artinya, hasil dari pendidikan adalah mengubah seseorang menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya.
Kebanyakan mahasiswa di Indonesia apabila diberikan gelar Cum Laude Setelah lulus dari perguruan tiinggi negeri, mereka masih bingung kemana akan bergerak. Jika mereka diberikan suatu perkerjaan disuatu instansi dengan gaji yang menjanjikan lalu mereka menerimanya atau diterimanya di instaansi tersebut, maka hal ini menjadi ciri bahwa pendidikan di Indonesia hanya mampu mencerdaskan perserta didik dan abai dalam mengemban kreatifitas berpikir mereka.
Mahasiswa sebagai salah satu bagian dari pendidikan adalah objek yang ditempah melalui pengajaran dibangku kuliah. Merunut tujuan pendidikan nasional kita, mahasiswa diharapkan menjadi manusia yang kreatif dan berilmu setelah diproses di lingkungan pendidikan. Memiliki moral yang baik, berprinsip, serta menjunjung tinggi nilai kejujuran. Dengan sikap-sikap seperti ini maka sesungguhnya mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa telah layak mewarisi kekuasaan dan tanggung jawab untuk memajukan negara Indonesia tercinta ini.
Namun mirisnya, kebanyakan mahasiswa saat ini lebih berorientasi pada selembar ijazah dibanding ilmu pengetahuan. Tujuan utama mereka melanjutkan kuliah adalah untuk mendapatkan selembar ijazah demi mendapatkan pekerjaan yang lebih baik. Ilmu pengetahuan menjadi nomor yang kesekian.
Seperti saat masa sekolah, yang dituntut aspek nilai rapot tanpa memperhatikan aspek perkembangan dan proses dari perserta didik tersebut.
Dengan selembar Ijazah mahasiswa biasanya justru senang dengan suatu nilai kuantitatif dan sesuatu yang dapat dibanggakan. Mereka menganggap memperoleh nilai tinggi merupakan suatu hal unggulan.
Pada akhirnya mahasiswa berlomba lomba meraih prestasi demi suatu kebangaan yang ingin dicapai tanpa melalui proses yang sepandan atau proses yang mulia.
Hal lain yang menyebabkan kegagalan pendidikan dalam perannya adalah, tingginya tingkat pendidikan seseorang justru telah meningkatnya beban baru baik bagai pemerintah. Akhirnya pengangguran kaum terdidik terus meningkat dan cepat karena adanya ketidak seimbangan anatara suplay dan demand.
Maka dari itu pentingnya pembenahan pembelajaran mulai pendidikan dasar hinggan pendidikan tinggi.
Sistem rekruitmen untuk instansi pemerintah maupun swasta juga jangan hanya mengutamakan tamatan apa. Tapi yang lebih utama adalah keunggulanmu apa. Karena hal ini dapat berpengaruh terhadap motivasi para kaum terdidik dalam menuntut ilmu. Ketika dunia kerja lebih menuntut skill atau keunggulan, maka otomatis para mahasiswa akan lebih mengutamakan ilmu bukan nilai yang tertera dalam ijazah.

Hasil gambar untuk pendidikan dan logika berpikir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RESUME BAB 6

 AKSIOLOGI PAULO FREIRE Pada pembahasan kali ini saya akan meresume buku Struktur Fundamental Pedagogik karya Dr. Dharma Kseuma, M.Pd. ...