Siapa yang tidak mengenal cinta ?
tentunya semua orang mengetahui bagaimana dan apa itu cinta karena cinta juga
merupakan kebutuhan dasar dari manusia itu sendiri karena memang setiap
individu membutuhkan rasa aman, dan kasih sayang. Dari kasih sayang itulah
individu akan merasa dianggap ada dan akan menambah semangat hidup karena
memang cinta juga bisa menjadi penyemangat hidup kita tanpa kita sadari cinta
juga bisa membunuh seperti ada yang bunuh diri karena cinta, harga dirinya
hancur karena cinta dan masih banyak lainnya yang disebabkan oleh cinta itu
sendiri. Kasus yang akan kami angkat adalah tentang remaja yang bunuh diri
karena ditinggal pacarnya, mengangkat masalah remaja karena memang selama ini
kebanyakan kasus yang terjadi itu dialami oleh remaja karena memang remaja pola
pikirnya masih belum stabil dan rasa ingin tahunya yang besar serta terlalu
alay untuk melakukan segala hal misalnya, dari segi berpakaian masih kekinian
dari segi bahasa juga masih kekinian sehingga remaja lah yang kebanyakan menjadi
objek sasaran kasus. Disini kami akan membahas kasus mengenai remaja yang bunuh
diri karena kehilangan pacarnya, disini menunjukan bahwa cinta yang dialami
oleh remaja ini cinta yang obsesif karena memang cewe ini sangat terobsesi
sekali dengan cowok ini sampai-sampai hubungan mereka berlanjut ke jenjang yang
lebih serius. Karena memang dari proses keintiman yang dialami oleh pasangan
tersebut sudah terlalu lama dan menjadi gairah, ketika hubungannya menginjak
kearah yang lebih serius dan orangtuanya sudah saling mengetahuinya. Dari sini
disalahgunakanlah cinta tersebut pasangan tersebut melakukan hubungan suami
istri maaf kami tidak bisa menyebutkan nama dan daerahnya karena ini bersifat
rahasia, ketika pasangannya ini melakukan hubungan intim maka laki-laki
berjanji akan menikahinya. Ketika lewat beberapa hari si wanita ini menemui
konselor dan menangis sejadi-jadinya dan akhirnya ia mengatakan akan bunuh diri
dan konselor pun mengalami kebingungan dan akhirnya menanyakan kepada perempuan
tersebut masalah apa yang ia hadapi kalau ia sudah berhubungan badan dengan
pacarnya dan sekarang pacarnya meninggal akibat kecelakaan dan dari kejadian
inilah cewe ini ingin bunuh diri karena merasa ia sudah tidak suci lagi dan
mana mungkin ada laki-laki yang mau sama dia.
Akhirnya
konselor mengalami kebingungan dalam menyelesaikan permasalahannya karena
memang dengan cara dinasehati itu tidak akan ia dengar dan pikirannya pun sudah
buntu, akhirnya konselor mmepunyai ide menyediakan buku dan dan pulpen dan si
cewe tersebut di suruh konselor untuk menulis apa yang ia rasakan dan ketika
dia sudah tenang dia kembali ke kelas dan ketika konselor membaca tulisannya ia
menemukan bakat dari tulisannya ia berbakat dalam menulis dan secara tidak
sengaja konselor mengetik ceritanya dengan menyamarkan namanya dan mengirimkan
tulisannya ke salah satu tabloid ternama dan beberapa hari kemudian datanglah
wessel dan mendapatkan uang akhirnya konselor tersebut menyerahkan uangnya
kepada si cewe tersebut dan serentak cewe tersebut mengalami kebingungan uang
apa ini dan konselor pun menjelaskannya, dan dari kejadian itu sikonseli gemar
menulis dan sampai ia menjadi redaksi di perusahaan tabloid tersebut. Nah dari
kasus ini dapat disimpulkan bahwa media cetak atau sastra juga dapat membantu
menenangkan konseli dari masalah yang ia hadapi ada hikmahnya seperti ia
melepaskan tangisannya dengan tulisan dan mendapatkan uang. Dari situ ia juga
menemukan bakatnya dan ia mulai tenang karena sudah merasa lega sudah menulis
semua cerita apa yang ia hadapi. Dan cerita ini juga mengajarkan kita bahwa
cinta yang dihadapi oleh remaja tersebut adalah cinta yang obsesif
tergila-gila, dan proses menjalani cinta ini keintiman yang berlebihan dan
gairah cinta yang terlalu berlebihan pula sehingga di lampiaskan melalui
hubungan suami istri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar