Senin, 11 Desember 2017

Anak Berkebutuhan Khusus




Apa yang terlintas di pikiran anda ketika mendengar istilah anak berkebutuhan khusus? Banyak orang yang menganggap istilah anak yang berkebutuhan khusus atau ABK ini merupakan suatu hal yang buruk dan jelek. Stigma di masyarakat masih menilai bahwa yang namanya anak dengan berkebutuhan khusus adalah anak yang mengalami cacat, baik fisik maupun mental. Padahal, sebenarnya yang namanya anak berkebutuhan khusus bukan hanya disematkan pada mereka yang memiliki kecacatan. Ada beberapa kondisi juga yang terjadi pada anak-anak dan masuk ke dalam kriteria berkebutuhan khusus ini, seperti misalnya gangguan belajar, bahkan anak yang jenius dengan IQ sangat tinggi pun juga termasuk anak berkebutuhan khusus.
Banyak contoh kondisi anak yang bisa dikategorikan sebagai anak berkebutuhan khusus. Perlu anda ingat bahwa yang namanya berkebutuhan khusus bukan hanya mengacu pada hal-hal yang negatif (defisit, tidak mampu, kekurangan) namun juga pada hal-hal yang positif (superior, memiliki kelebihan yang tidak biasa). Jadi dapat disimpulkan bahwa, anak berkebutuhan khusus merupakan anak yang memang spesial, dan membutuhkan perlakuan khusus yang berbeda dibandingkan dengan anak-anak yang berada pada kondisi rata-rata. Perlakuan tersebut misalnya :
  • Metode belajar yang berbeda
  • Cara berkomunikasi yang berbeda
  • Lingkungan sosial, keluarga, dan pola asuh yang berbeda
  • Jenjang pendidikan yang berbeda
  • Dan masih banyak lagi.
Karena itu, stigma dimana anak berkebutuhan khusus hanyalah mengerucut pada mereka yang mengalami “kecacatan” tentu saja kurang tepat. Karena pada dasarnya, anak berkebutuhan khusus memiliki spektrum yang lebih luas dibandingkan hanya dengan “kecacatan” semata.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RESUME BAB 6

 AKSIOLOGI PAULO FREIRE Pada pembahasan kali ini saya akan meresume buku Struktur Fundamental Pedagogik karya Dr. Dharma Kseuma, M.Pd. ...