Artikel kali ini saya akan menganalisis hal dalam proses belajar mengajar, guru
bertugas sebagai penyampai materi sekaligus berkewajiban mengembangkan topik
pembelajaran agar memberikan hasil belajar yang optimum (Boyce, dkk. 1997).
Untuk mencapai tujuan ini maka diperlukan inovasi media pembelajaran yang dapat
dipergunakan untuk meningkatkan kemampuan siswa belajar dengan mudah dan
efisien berdasarkan pengetahuan dan kemampuan yang dibutuhkan dalam proses
pembelajaran, sehingga materi yang diberikan dapat dengan mudah dipahami oleh
siswa.
Sumber belajar dan Media sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar
adalah sebagai suatu kenyataan yang tidak dapat dipungkiri, karena memang
gurulah yang menghendakinya untuk membantu tugas guru dalam menyampaikan
pesan-pesan dari bahan pelajaran yang di berikan oleh guru kepada anak didik.
Namun pada kenyataannya hingga saat ini banyak kita temui guru-guru yang
menganggap remeh media dan hanya mengandalkan diri sendiri dan lembar kerja
siswa (lks) untuk memberikan materi pelajaran, dengan alasan kepraktisan,
padahal perlu kita ketahui seperti yang dijabarkan diatas bahwa peran media itu
sangat penting dalam membantu tercapainya tujuan pembelajaran.
Meskipun guru adalah sebagai salah satu sumber belajar, namun peranannya
seorang diri saja tidak cukup jika tidak dilengkapi dengan komponen-komponen
lain yang dapat memberi penjelasan lebih dari pada sekedar kata-kata yang di
utarakan guru (verbalisme), bahkan anak sangat membutuhkan hal-hal atau
benda-benda konkret yang dapat membantunya memahami pelajaran karena dapat
memberikan pengalaman belajar secara langsung yang tidak bisa didapatkan dari
guru. Untuk itu guru perlu mengetahui cara memilih dan merancang media yang
sesuai sebagai sumber belajar yang tepat untuk siswanya, agar dapat benar-benar
membantunya mencapai tujuan pembelajaran.
CONTOH KASUS dari internet
Siswa-siswi
di SDN 1 Talagasari Ds. Talagasari Kec.Balaraja Kab.Tangerang media
pembelajaran yang paling pertama yaitu dengan menggunakan LKS (Lembar Kerja
Siswa). Padahal yang kita telah ketahui LKS hanya terdapat sedikit materi yang
terkandung dalam buku LKS dan selebihnya hanya latihan-latihan Soal saja.
Berikut ini paparan mengenai
wawancara dengan salah satu wali murid kelas 2 SDN 1 Talagasari. “Menurut
anda bagaimana kualitas pembelajaran jika hanya mengandalkan LKS saja?” tanya Saya. “Sebenernya saya kurang terlalu setuju
dengan adanya pembelajaran dengan hanya menggunakan LKS saja. Karena Ruang
lingkup atau materi LKS hanya sedikit. Terkadang anak saya menanyakan materi
yang tidak ada di buku LKS dan itu tentunya akan memberatkan orang tua untuk
lebih ekstra memberi pengetahuan yang lain. Tetapi karena dari pihak sekolah
kita ikutan saja menggunakan LKS untuk anak” jawab salah satu orang tua murid.
Dengan
demikian selain LKS anak murid juga sangat membutuhkan materi tambahan seperti
buku paket untuk lebih banyak materi yang diberikan. Karena jika hanya
menggunakan LKS saja anak tidak lebih berkembang kemampuannya. Memang tidak
dipungkiri lebih biaya lebih hemat menggunakan LKS namun jika dilihat dari segi
lain dalam LKS jenis ini, materi
pelajaran biasanya tidak disampaikan dalam bentuk bacaan/uraian, melainkan
sudah dalam bentuk rangkuman atau poin-poin penting saja. Akibatnya, ketika
menggunakan LKS ini, Siswa-siswa cenderung langsung mengerjakan soal-soal, yang
pada umumnya berupa soal-soal pilihan ganda. Jika hal ini dibiarkan terus
–menerus, bukan tidak mungkin kemampuan siswa untuk memahami bacaan, berpikir
kritis dan berpikir kreatif tidak akan
berkembang.
Berpikir tidak dapat dipisahkan dari isi materi pelajaran, karena
kenyataanya berpikir merupakan pembelajaran. Sebagian besar LKS hanya menyajian
rangkuman materi yang berupa poin-poin
penting saja, bukan suatu bacaan yang lengkap. Dengan demikian siswa berati
hanya disuguhkan fakta saja tanpa adanya
penjelasannya.
Alternatif
pemecahan masalah
Jika terpaksa suatu sekolah
harus menggunakan LKS sebaiknya terdapat buku paket lainnya sebagai anutan
media pembelajaran lainnya. Sehingga tidak terpaku dengan mengandalakan LKS
saja . Dalam latihan soal Pilihan Ganda yang diberikan, sebaiknya dibahas didalam
kelas secara bersama-sama, dan dikembangkan kebiasaan mengemukakan alasan
kenapa siswa menjawab pilihan tertentu. Jadi soal-soal pilihan ganda dalam LKS
tersebut bukan digunakan sebagai tugas, melainkan sebagai sarana memahami
materi pelajaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar