Timbunan sampah dapat menyebabkan berbagai
permasalahan baik langsung maupun tidak langsung. Dampak langsung dari penanganan
sampah yang kurang bijaksana diantaranya adalah berbagai penyakit menular
maupun penyakit kulit, gangguan pernafasan serta dapat mengganggu
kesehatan manusia dan mengganggu estetika lingkungan, karena dampak tidak
langsungnya diantaranya adalah bahaya banjir yang disebabkan oleh terhambatnya
arus air di sungai karena terhalang timbunan sampah yang dibuang ke sungai.
Mahasiswa masih merasa terganggu dengan banyaknya sampah yang berserakan terkontaminasinya
pemandangan oleh tumpukan sampah dan bau busuk yang menyengat
hidung, sedangkan di lingkungan kampus, terutama di kantin kampus dan
sebagian kecil mahasiswa tidak merasa terganggu dengan adanya sampah yg
berserakan, selama ini mahasiswa masih memiliki kesadaran untuk membuang sampah
pada tempatnya, dan sebagian lagi masih memiliki kebiasaan membuang sampah
sembarangan sehingga sampah menumpuk di pinggir jalan, sudut kampus, dan di
lingkungan kampus.
Sampah yang dihasilkan di lingkungan kampus kebanyakan adalah jenis sampah kering dan hanya sedikit sampah basah. Sampah kering yang dihasilkan kebanyakan berupa kertas, plastik dan sedikit logam. Sedangkan sampah basah berasal dari guguran daun pohon, dan sisa makanan. Kebanyakan mahasiswa menganggap pihak otorita kampus kurang perhatian dalam permasalahan sampah, mereka berpendapat kurangnya jumlah personil kebersihan (cleaning service) yang menyebabkan masih banyaknya sampah yang berserakan..
Sebaiknya pihak otorita kampus menambah jumlah
personil kebersihan (cleaning service), dan juga menyediakan fasilitas seperti
tempat sampah yang memadai di berbagai sudut kampus untuk memudahkan mahasiswa
membuang sampah pada tempatnya sehingga pada akhirnya akan menunjang
terlaksananya Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 Tentang Bagaimana Kedisiplinan
Mahasiswa dalam Membuang Sampah di Lingkungan kampus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar