Minggu, 10 Desember 2017

Realita fullday school bagi perserta didik




Mendikbud Muhadjir Effendy telah menetapkan Peraturan Menteri (Permen) Nomor 23 Tahun 2017 tentang Hari Sekolah yang mengatur sekolah 8 jam sehari selama 5 hari alias full day school pada 12 Juni 2017. Kebijakan ini berlaku mulai tahun ajaran baru yang jatuh pada Juli 2017. Namun bagi sekolah yang belum memiliki sumber daya dan sarana transportasi yang memadai, maka kebijakan ini dilakukan secara bertahap.
Apakah Full Day School (Sekolah Lima Hari) Efektif Bagi Pelajar, Murid dan Siswa Sekolah? Pertanyaan itu sering terlontar oleh mereka yang skeptis terhadap kurikulum sekolah terbaru ini. Setelah dievaluasi ada banyak problem yang muncul atas kebijakan yang berhubungan dengan sekolah 8 jam selama 5 hari.
Dikala sekolah satu hari 8 jam, istirahatnya hanya setengah jam, bahkan cenderung kurang. Jelas waktu istirahat anak tidak bisa disamakan dengan waktu istirahat orang dewasa seperti mahasiswa, apalagi pekerja kantoran. Adapun kebijakan Full Day School (Sekolah Lima Hari) yang diarahkan akan lebih banyak bermain ketimbang belajar, akan mengharuskan guru untuk bersiap dengan pelajaran yang mengasyikkan. Apalagi, anak cuma fokus belajar 3 hingga 4 jam (lama belajar efektif menurut penelitian).
Pemerintah beralasan bahwa kebijakan Fullday School akan membuat belajar lebih efektif dan lebih banyak waktu dengan keluarga ketika hari libur. Konsep ini dapat dan merugikan. Salah satu menguntungkan perserta didik diwaktu luang mereka dapat terkontrol dengan baik oleh guru maka mengurangi resiko anak berbuat sesuatu hal yang negatif. Didalamlingkungan sekolah setidaknya terkontrol daripada jika berada dilur sekolah. Hal yang merugikannya antara lain Misalnya di beberapa daerah terdapat perkampungan yang petang harinya berisiko untuk anak. Sehingga, keamanan anak dalam perjalanan pulang petang hari juga sepatutnya dipikirkan. Belum lagi masalah sosial kultural Indonesia. Keluarga yang hidup kedalam tingkatan menengah kebawah sering membutuhkan tenaga  Indonesia perlu bantuan si kecil-si kecil. Buka kios. Ibu jaga kios ketika si kecil sekolah. Bukan mereka dipekerjakan, melainkan mereka komponen usaha keluarga.
Dari pemaparan artikel diatas Apakah anda setuju dengan diterapkannya Fullday School  disekolah?

 

1 komentar:

RESUME BAB 6

 AKSIOLOGI PAULO FREIRE Pada pembahasan kali ini saya akan meresume buku Struktur Fundamental Pedagogik karya Dr. Dharma Kseuma, M.Pd. ...